Senin, 08 April 2019

Teknik Pengkabelan UTP Cross dan Straight

Tugas Kelompok 

Nama Kelompok :

Bilal Magfa Ribhi Rahmat 13180544
Bagas Wiranto 13180570
Alifan Sutawijaya 13180539
Farhan Bandarsyah 13180549
Imam Malik Rafi 13180551

Kabel merupakan komponen fisik jaringan yang paling rentan dan harus diinstalasi secara cermat dan teliti, walaupun kabel bukanlah sesuatu yang begitu menarik dan biasanya segera dilupakan orang begitu selesai diinstalasi. Namun begitu jaringan terkena masalah, maka kabel merupakan komponen pertama yang diperiksa, karena kemungkinan besar timbul pada komponen ini.

Kabel digolongkan ke dalam media transmisi yang terpadu. Untuk media transmisi yang terpadu, kapasitas transmisi, dalam hal bandwidth atau datarate, tergantung secara kritis pada jarak dan keadaan media apakah point-to-point atau multipoint, seperti Local Area Network (LAN). Tiga media yang terpandu yang secara umum digunakan untuk transmisi data adalah twisted pair, coaxial dan fiber optic(serat optik).

Kabel boleh dikatakan merupakan media jaringan yang utama dalam membangun sebuah jaringan komputer termasuk juga kartu jaringan. Karena dengan dua komponen ini saja tanpa komponen media LAN expansion yaitu hub, kita sudah bisa membangun satu jaringan komputer kecil dengan menggunakan topologi bus.

Twisted Pair 
Merupakan jenis kabel yang paling sederhana dibandingkan dengan lainnya dan saat ini paling banyak digunakan sebagai media kabel dalam membangun sebuah jaringan komputer.

Deskripsi fisik
1. Twisted pair terdiri dari dua kawat tembaga berselubung yang diatur sedemikian rupa sehingga membentuk pola spiral.
2. Satu pasang kawat berfungsi sebagai sebuah link komunikasi.
3. Dalam jarak yang semakin jauh, satu bundel kabel twisted pair akan dapat terdiri dari beratus-ratus pasangan, pilihan dari kabel ini akan mengurangi interferensi yang terjadi antara kabel. 

Aplikasi 
1. Twisted pair biasa digunakan untuk komunikasi suara atau telepon.
2. Digunakan untuk digital signaling, koneksi ke digital data switch atau ke digital PBX untuk bangunan.
3. Twisted pair juga sering digunakan untuk komunikasi data dalam sebuah jaringan lokan (LAN).

Jenis Twisted Pair
Twisted pair dibagi atas dua jenis yaitu Unshielded Twisted Pair atau lebih dikenal dengan singkatannya UTP dan Shielded Twisted Pair atau STP. Sesuai dengan namanya jelas bahwa perbedaan keduanya terletak pada shield atau bungkusnya. Pada kabel STP didalamnya terdapat satu lapisan pelindung kabel internal sehingga melindungi data yang ditransmisikan dari interferensi atau gangguan.

Kabel UTP jauh lebih populer dibandingkan dengan STP dan paling banyak digunakan sebagai kabel jaringan. Salah satu alasan utama mengapa jenis kabel UTP ini sangat populer dibandingkan dengan jenis kabel lainnya adalah karena penggunaan kabel UTP sebagai kabel telepon. Banyak gedung menggunakan kabel ini untuk sistem telepon dan biasanya ada kabel ekstra yang dipasang untuk memenuhi pengembangan di masa mendatang. Karena kabel ini juga bisa digunakan untuk mentransmisikan data dan juga suara, maka menjadi pilihan untuk membangun jaringan komputer. Yang membedakan antara telepon dengan komputer dalam hal penggunaan kabel UTP ini terletak pada konektornya. Pada komputer digunakan RJ-45 yang dapat menampung 8 koneksi kabel sedangkan pada telepon digunakan RJ-11, dapat menampung 4 koneksi kabel yang ukurannya lebih kecil.

Karakter Transmisi 
1. Untuk sinyal analog dibutuhkan amplifier untuk tiap jarak 5 sampai 6 km.
2. Untuk sinyal digital dibutuhkan repeater setiap 2 sampai 3 km.

Keuntungan dan Kerugian 
1. Keuntungan dari penggunaan media twisted pair ini dalam suatu jaringan komputer adalah kemudahan dalam membangun instalasi dan harga yang relatif murah.
2. Kerugiannya adalah jarak jangkau dan kecepatan transmisi data pada twisted pair relatif terbatas. Selain itu mudah terpengaruh noise.

Secara umum, pemasangan kabel UTP tersebut ada dua tipe, yaitu tipe straight dan tipe cross.

1. Kabel Straight 
Kabel straight adalah istilah untuk kabel yang menggunakan standar yang sama pada kedua ujung kabelnya, bisa EIA/TIA 568A atau EIA/TIA 568B pada kedua ujung kabel. Sederhananya, urutan warna pada kedua ujung kabel sama. Pada kabel straight, pin 1 di salah satu ujung kabel terhubung ke pin 1 pada ujung lainnya, pin 2 terhubung ke pin 2 di ujung lainnya, dan seterusnya. 

Penggunaan kabel straight :
- Menghubungkan komputer ke port biasa di Switch.
- Menghubungkan komputer ke port LAN modem cable/DSL.
- Menghubungkan port WAN router ke port LAN modem cable/DSL.
- Menghubungkan port LAN router ke port uplink di Switch.
- Menghubungkan 2 HUB/Switch dengan salah satu HUB/Switch menggunakan port uplink dan yang lainnya menggunakan port biasa .

Konfigurasi warnanya adalah sebagai berikut :
1. Putih Orange
2. Orange
3. Putih Hijau
4. Biru
5. Putih Biru
6. Hijau
7. Putih Coklat
8. Coklat 

untuk lebih jelasnya adalah sebagai berikut:


2. Kabel Cross 
Kabel crossover menggunakan EIA/TIA 568A pada salah satu ujung kabelnya dan EIA/TIA 568B pada ujung kabel lainnya. Untuk mengenali sebuah kabel apakah crossover ataupun straight adalah dengan hanya melihat salah satu ujung kabel. Jika urutan warna kabel pada pin 1 adalah Putih Hijau, maka kabel tersebut adalah kabel crossover (padahal jika ujung yang satunya lagi juga memiliki urutan warna yang sama yaitu Putih Hijau sebagai pin 1, maka kabel tersebut adalah kabel Straight). Tapi untungnya, kebanyakan kabel menggunakan standar EIA/TIA 568B pada kedua unjung kabelnya. 

Penggunaan kabel crossover :
- Menghubungkan 2 buah komputer secara langsung.
- Menghubungkan 2 buah HUB/Switch menggunakan port biasa diantara kedua HUB/Switch.
- Menghubungkan komputer ke port uplink Switch.
- Menghubungkan port LAN router ke port biasa di HUB/Switch 

Konfigurasi Cross :
Pada kabel cross ini urutan warna pada ujung kabel berbeda seperti di jelaskan di bawah ini :

Ujung kabel 1 :
1. Putih Orange
2. Orang
3. Putih hijau
4. Biru
5. Putih biru
6. Hijau
7. Putih coklat
8. Coklat

Ujung kabel 2 :
1. Putih hijau
2. Hijau
3. Putih orang
4. Biru
5. Putih biru
6. Orang
7. Putih coklat
8. Coklat

untuk lebih jelasnya seperti gambar di bawah ini :



RJ-45
Konektor ini digunakan sebagai alat penghubung antara Kabel UTP dan LAN Card atau HUB/Swicth. Konektornya ini bentuknya seperti colokan telepon hanya saja lebih besar. Nama untuk konektor ini adalah RJ-45.

Crimping Tool 
Satu lagi yang sangat penting, Anda harus punya tang khusus buat memasang konektor ke kabel UTP, istilah kerennya adalah “crimp tool”. Alat ini gunanya untuk ‘mematikan’ atau ‘menanam’ konektor ke kabel UTP. Jadi sekali sudah di ‘tang’, maka sudah tidak bisa dicopot lagi konektornya.

LAN tester 
LAN Tester adalah sebuah alat yang digunakan untuk pengecekan kabel UTP yang telah terpasang RJ-45. Bentuknya seperti kotak dan terdapat lampu LED delapan pasang dan bisa berkedip. 

Percobaan 1 
1. Mengupas lapisan kabel UTP dengan menggunakan crimping tool dan meratakan ujungnya.
2. Menyusun kabel sesuai dengan posisinya (straight atau cross) kemudian memasukkannya ke dalam lubang (pin) di konektor RJ-45.

Percobaan 1 
1. Mengupas lapisan kabel UTP dengan menggunakan crimping tool dan meratakan ujungnya.
2. Menyusun kabel sesuai dengan posisinya (straight atau cross). 



3. Setelah memasukkan kabel tepat dengan posisinya, kemudian menjepit kabel dengan menggunakan crimping tool.



4. Langkah terakhir adalah menguji kabel yang sudah dibuat dengan menggunakan LAN Tester. 


5. Hasilnya adalah LED pada LAN Tester menyala dari lampu 1-8.

Sekian dan semoga bermanfaat.

SUMBER : http://wimsonevel.blogspot.com/2016/04/teknik-pengkabelan-utp-cross-dan.html

Topologi Jaringan

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Topologi Jaringan - Pengertian, Kelebihan dan Kekurangan Macam-macam Topologi Jaringan



Topologi Jaringan


Sebuah jaringan komputer dibentuk berdasarkan model atau biasa juga dinamakan Topologi, jenis Topologi yang umumnya digunakan akan menentukan kemampuan jaringan tersebut di masa yang akan datang. Karena itu penting sekali seorang Network Engineer harus menguasai jenis-jenis Topologi jaringan ini dan dapat menerapkannya dengan baik ke dalam jaringan yang dibangun.

gambar jaringan komputer
Secara umum, ada beberapa jenis Topologi jaringan komputer yang dikenal, Topologi tersebut adalah sebagai berikut:

• Topologi Bus
• Topologi Ring
• Topologi Star
• Topologi Mesh
• Topologi Tree
• Topologi Net


Topologi Bus 

 

Pengertian Topologi Bus


Topologi ini merupakan jenis Topologi yang banyak dipergunakan pada masa penggunaan kabel Sepaksi. Dengan menggunakan T-Connector dan terminator 50 ohm pada ujung Network, maka komputer atau perangkat jaringan lainnya dapat dengan mudah dihubungkan satu sama lainnya.

ilustrasi gambar topologi bus
Penerapan jenis Topologi ini memiliki kesulitan utama, karena jenis Topologi ini menggunakan jenis kabel Sepaksi, maka kita akan sulit mengukur panjang kabel yang digunakan, apakah kabel tersebut sudah matching (sama) atau belum. Jika panjang kabel tidak sama, dapat merusak NIC (Network Interface Card) yang digunakan, dan kinerja serta kecepatan jaringan menjadi terhambat karena tidak mencapai kinerja maksimal.

Pada jenis Topologi Bus ini kita harus menggunakan 2 (dua) buah terminator yang akan dipasang pada tiap-tiap ujung jaringan. Jika kita ingin memperluas lagi jaringan berjenis Topologi Bus ini, kita dapat menggunakan Barel Connector.

Jaringan ber-Topologi Bus ini hanya terdiri dari satu saluran kabel yang menggunakan kabel BNC. Komputer yang ingin terhubung ke jaringan dapat mengaitkan dirinya dengan cara Man-tap NIC di sepanjang kabel.
Penerapan jenis Topologi Bus ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, yaitu sebagai berikut:


Kelebihan Topologi Bus


• Hemat kabel.
• Layout kabel sederhana.
• Mudah dikembangkan. Kekurangan Topologi Bus
• Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil.
• Lalu lintas data di jaringan sangat padat.
• Bila salah satu client atau Komputer di jaringan rusak maka jaringan akan tidak berfungsi (down).
• Diperlukan Repeater untuk jarak jauh.

Kekurangan Topologi Bus 


• Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil.
• Lalu lintas data di jaringan sangat padat.
• Bila salah satu client atau Komputer di jaringan rusak maka jaringan akan tidak berfungsi (down).
• Diperlukan Repeater untuk jarak jauh.

Topologi Ring


Pengertian Topologi Ring


Topologi ini adalah jaringan komputer yang dibentuk seperti lingkaran atau dalam bahasa Inggris disebut Ring, di mana komputer dalam Topologi jaringan ini terhubung masing-masing di dua titik dari komputer lainnya. Pada tipe Topologi Ring ini masing-masing node atau komputer dapat menjadi Repeater yang memperkuat sinyal di sepanjang sirkulasi.

ilustrasi gambar topologi ring
Dengan kata lain, pada tiap-tiap node (titik) pada jaringan yang ber-Topologi Ring ini akan saling menguatkan satu sama lain yakni dengan menguatkan sinyal dari node sebelumnya lalu meneruskan sinyal tersebut ke node selanjutnya dan seterusnya. Hal ini dapat dilakukan dengan adanya bantuan TOKEN.

Fungsi dari TOKEN ini yaitu berisi sekumpulan informasi atau data yang akan selanjutkan akan diteruskan ke sebuah node dari node asal, di mana pada tiap-tiap node yang dilewatinya TOKEN akan melakukan pemeriksaan apakah informasi atau data yang dibawanya tersebut untuk node yang dilewati atau bukan, jika ya makan informasi atau data tersebut akan sampai ke node tersebut. Jika tidak, maka TOKEN akan melanjutkan perjalanan membawa data atau informasi ke node berikutnya. Proses ini akan berhenti ketika data atau informasi yang dibawa oleh TOKEN ini sudah sampai pada node tujuan.

Dengan cara kerja seperti ini maka kekuatan sinyal dan aliran data dalam jaringan akan terjaga, kekuatan dan kemampuan sinyal dalam jaringan adalah hal yang sangat vital pada jaringan yang ber-Topologi Ring.

Sama seperti Topologi Bus yang telah penulis bahas sebelumnya, Topologi Ring juga mempunyai kelebihan dan kekurangannya yang dapat penulis sebutkan sebagai berikut:

Kelebihan Topologi Ring


• Hemat kabel.
• Sinyal dalam jaringan lebih kuat tanpa harus dilengkapi dengan alat penguat sinyal (Repeater).
• Mudah untuk dirancang dan diimplementasikan.
• Mudah untuk dikonfigurasi ulang dan instalasi perangkat baru.
• Mudah melakukan pelacakan dan pengisolasian jika terjadi kesalahan dalam jaringan, karena menggunakan konfigurasi point to point.
• Kelebihan lainnya adalah terhindar dari adanya kemungkinan tabrakan pengiriman data atau Collision, hal ini diakibatkan karena dalam satu periode waktu hanya satu node yang mampu mengirimkan informasi atau data.

Kekurangan Topologi Ring


• Sangat peka akan kesalahan.
• Pengembangan jaringan akan lebih kaku.
• Kinerja komunikasi dalam jaringan sangat bergantung pada
• jumlah titik/node/komputer yang terdapat dalam jaringan. Diperlukan penangan dan pengelolaan khusus bandles. 

Topologi Star


Pengertian Topologi Star


Topologi ini merupakan Topologi yang paling banyak digunakan saat ini, dapat dikatakan hampir semua jaringan komputer menggunakan Topologi jenis ini. Dalam Topologi jaringan Star, jaringan terpusat pada perangkat yang dinamakan HUB atau SWICTH, di mana perangkat ini akan menghubungkan node-node yang ada dalam jaringan.

ilustrasi gambar topologi star
Topologi jenis ini adalah Topologi level menengah dan dan semua jaringan komputer di level LAN menggunakan Topologi ini dikarenakan paling mudah dibuat, dan dikembangkan untuk keperluan peluasan jaringan. 

Kelebihan Topologi Star 


• Paling fleksibel.
• Kontrol terpusat. 
• Adanya kemudahan dalam melakukan Pemasangan ataupun perubahan node disamping itu tidak akan menganggu bagian jaringan yang lain.
• Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan atau kerusakan jaringan.
• Kemudahan dalam melakukan pengelolaan jaringan.
• Tingkat keamanan termasuk tinggi.
• Node atau komputer lainnya tidak terganggu jika ada node atau komputer dalam jaringan yang mengalami gangguan/rusak.

Kekurangan Topologi Start


• Boros kabel.
• Perlu penanganan khusus.
• Kontrol terpusat (HUB) menjadi elemen paling kritis.
• Jika HUB/Switch rusak maka akan mengganggu seluruh jaringan.
• Jaringan sangat bergantung pada terminal pusat (HUB/Switch).
• Biaya jaringan lebih mahal daripada tipe Topologi Bus dan Ring.

Topologi Mesh 


Pengertian Topologi Mesh


Topologi ini juga dinamakan dengan Topologi Jala atau Topologi Net. Topologi Mesh adalah sebuah Topologi jaringan komputer di mana sebuah node dalam jaringan dapat berkomunikasi secara langsung dengan node lainnya. Akibatnya dalam Topologi Mesh dalam Topologi ini setiap perangkat jaringan (komputer, Hotspot, Access point) dapat berkomunikasi dengan cara direct links.

ilustrasi gambar topologi mesh
Topologi Mesh ini saat ini banyak digunakan pada model jaringan nirkabel ataupun Wireless, di mana sebuah perangkat dapat digunakan untuk memperkuat sinyal dari perangkat utama, sehingga jangkauan akses jaringan nirkabel tersebut semakin luas. 

Kelebihan Topologi Mesh


• Dengan adanya hubungan dedicated links ini maka akan menjamin data langsung dikirimkan ke komputer tujuan tanpa harus melalui komputer yang lain, dengan demikian maka pengiriman data lebih cepat karena satu link digunakan khusus untuk berkomunikasi dengan komputer yang dituju saja (tidak digunakan secara secara bersama-sama/sharing).

• Memiliki sifat Robust. Sifat robut ini dapat diartikan yaitu apabila terdapat gangguan/trouble pada koneksi komputer A dengan komputer B karena terjadinya kerusakan pada kabel penghubung (links) antara komputer A dan komputer B, maka gangguan yang terjadi tidak akan memengaruhi sambungan jaringan antara komputer A dengan komputer B.

• Privacy dan security pada Topologi Mesh lebih terjamin, karena komunikasi yang terjadi antara dua komputer tidak akan dapat diakses oleh komputer lainnya

• Adanya kemudahan dalam mencari sumber gangguan atau kerusakan koneksi antar komputer.


Kekurangan Topologi Mesh


• Membutuhkan banyak kabel dan Port I/O. Semakin banyak komputer di dalam topologi mesh, diperlukan semakin banyak kabel links dan port I/O.

• Instalasi maupun konfigurasi akan menjadi lebih sulit, hal ini dikarenakan setiap komputer harus terkoneksi secara langsung dengan komputer lainnya.

• Dibutuhkan space yang lumayan besar, hal ini disebabkan karena diperlukan banyak kabel dalam penggunaaan topologi mesh.

Topologi Tree 


Pengertian Topologi Tree


Topologi Tree atau Topologi pohon adalah penggabungan dari dua Topologi sebelumnya, yaitu Topologi Bus dan Topologi Star atau bintang.

Secara kasat mata Topologi ini memang berbentuk seperti pohon yang yang bercabang-cabang, demikian juga Topologi jaringan komputer ini akan memiliki cabang yang banyak juga.

ilustrasi gambar topologi tree 

Bentuk dari Topologi ini adalah sekelompok node yang terhubung satu sama lainnya dengan menggunakan Topologi Star, kemudian kelompok node dalam jaringan Topologi Star tersebut terhubung ke kelompok jaringan yang lain dengan menggunakan Topologi Bus. Topologi model ini biasanya digunakan pada jaringan komputer yang sangat luas, salah satunya adalah jaringan internet.

Kelebihan Topologi Tree


Kelebihan jenis Topologi ini adalah, Anda dapat mengembangkan jaringan komputer untuk masing-masing kelompok. Misalnya, Anda membangun jaringan untuk kelompok pembelian (purchasing), dan kelompok penjualan (penjualan), di mana kedua kelompok tersebut terhubung pada jaringan lainnya yang terletak di atasnya. Jadi, kedua kelompok jaringan tadi masih bisa mengakses jaringan yang di atasnya, tetapi tidak bisa saling mengakses kecuali disetting lain. 

Kekurangan Topologi Tree


Adapun kelemahannya adalah, apabila simpul yang lebih tinggi kemudian tidak berfungsi, maka kelompok lainnya yang berada di bawahnya akhirnya juga menjadi tidak efektif. Cara kerja jaringan dengan Topologi Tree ini relatif menjadi lambat.


Sekian Materi Topologi jaringan - Pengertian Topologi Jaringan, Macam-Macam Topologi Jaringan, Kelebihan dan kekurangan Jenis-Jenis Topologi Jaringan, semoga bermanfaat dan membantu.



Senin, 01 April 2019

Perangkat Jaringan





RESUME DARI PERANGKAT JARINGAN REPEATER, BRIDGE, NETWORK INTERFACE CARD (NIC)


Pada kali ini kita akan membahas resume dari perangkat jaringan  Repeater, bridge, network interface card (NIC)


 REPEATER

Berbicara mengenai repeater, Apakah repeater itu? Banyak sekali orang yang bertanya-tanya mengenai repeater beserta dengan kegunaan dari repeater. Repeater pada dasarnya berasal dari bahasa Inggris ‘repeat’ yang berarti pengulangan. pengertian repeater adalah alat yang berguna untuk menguatkan signal. Dengan alat ini, signal yang lemah dapat ditingkatkan daya jangkaunya sehingga dapat digunakan untuk cakupan wilayah yang lebih luas.

Fungsi Repeater

Memperluas daya jangkau signal server+
fungsi yang pertama dari alat ini adalah untuk memperluas daya jangkau singnal. Jika signal lemah, maka daya jangkaunya akan lebih sempit, sedangkan ketika signal kuat maka daya jangkaunya akan lebih luas.

Mengcover berbagai wilayah minim signal dari server
    Dengan menggunakan repeater, maka daerah yang minim signal dapat dapat lebih mudah untuk mendapatkan signal. Hal ini dikarenakan, signal yang lemah dibuat menjadi lebih kuat oleh alat ini.
           Memudahkan akses signal WiFi
 Dengan signal yang lebih kuat tentunya para pengguna perangkat yang membutuhkan signal dapat lebih mudah mengakses signal tersebut. Salah satu penerapan dari alat ini adalah pada signal WiFi.



CONTOH GAMBAR REPEATER


BRIDGE

Banyak organisasi/perusahaan yang memiliki lebih dari satu LAN dan berkeinginan untuk menghubungkan LAN-LAN nya itu. LAN dapat dihubungkan dengan perangkat yang disebut Bridge, Bridge adalah perangkat jaringan yang digunakan untuk memecah jaringan yang besar. Bridge bekerja pada layer data-link dari model OSI. Bridge bekerja dengan mengenali alamat MAC asal yang mentransmisi data ke jaringan dan secara otomatis membangun sebuah table internal

FUNGSI BRIDGE
Menghubungkan dua atau lebih LAN sehingga ia memiliki satu jaringan LAN luas dan lebih besar dari ketentuan konfigurasi LAN tanpa perlu menggunakan bridge.
Selain menghubungkan tipe jaringan LAN yang sama dan membuat satu jaringan LAN yang lebih luas, bridge juga bisa menghubungkan dua atau lebih jaringan LAN yang memiliki tipe yang berbeda.
Bridge juga mampu berfungsi ganda selain sebagai jembatan, ia juga bisa digunakan sebagai penghala atau router. Penggunaan bridge pada jaringan sebagai router ini hana bisa digunakan pada jaringan yang luas. Hal semacam ini disebut dengan bridge-router.






CONTOH BRIDGE JARINGAN


NETWORK INTERFACE CARD

NIC atau Network Interface Card biasanya dipasang pada slot kartu ekspansi pada motherboard, dan NIC (Network Interface Card ) menggunakan port RJ-45 untuk menghubungkan ke jaringan komputer. Setelah anda memasang NIC (Network Interface Card). istilah NIC (Network Interface Card) atau LAN Card atau Etherned Card merupakan perangkat yang menyediakan media untuk menghubungkan antar komputer. Kebanyakan Kartu Jaringan berjenis kartu internal, yaitu kartu jaringan yang di pasang pada slot ekspansi di dalam komputer.

Fungsi Network Interface Card (NIC) / Kartu Jaringan

Network Interface Card (NIC) / Kartu Jaringan memiliki dua fungsi utama , yaitu:
Peranti yang menyambungkan kabel jaringan dengan komputer.
Peranti yang menyediakan pengalamatan secara fisik. Artinya kartu jaringan memiliki kode tertentu yang unik.



CONTOH NETWORK INTERFACE CARD JARINGAN

TerimaKasih Semoga Bermanfaat❤💪